Prospek kerja Bimbingan dan Konseling

Prospek kerja Bimbingan dan Konseling

  • Pengertian Prospek kerja BK

Jurusan kuliah Bimbingan dan Konseling (BK) adalah jurusan yang mempelajari teori, metode, dan praktik bimbingan dan konseling bagi individu, kelompok, atau masyarakat. Jurusan ini memiliki beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan psikologi, seperti psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi sosial, psikologi klinis, dan lain-lain. Selain itu, jurusan kuliah ini juga mempelajari berbagai teknik bimbingan dan konseling, seperti konseling individual, konseling kelompok, konseling karir, konseling krisis, dan lain-lain.

Jurusan ini cocok bagi yang memiliki minat dan bakat dalam membantu orang lain mengatasi masalah, mengembangkan potensi, dan mencapai kesejahteraan. Selain itu juga harus memiliki kemampuan komunikasi, empati, dan etika yang baik. Prospek kerja lulusan konseling di Indonesia cukup baik, mengingat banyaknya kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling di berbagai bidang dan sektor. Selain itu, lulusan konseling juga memiliki keterampilan yang dibutuhkan di era digital, seperti komunikasi, kolaborasi, kreativitas, dan kritis. Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jurusan Bimbingan Konseling termasuk dalam 10 jurusan dengan tingkat pengangguran terendah di Indonesia, yaitu sekitar 3,8% pada tahun 2020. Jumlah ini lebih rendah dari rata-rata tingkat pengangguran nasional, yaitu sekitar 7,1% pada tahun yang sama. Namun, untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan konseling, lulusan harus memiliki sertifikat profesi yang diakui oleh asosiasi profesi, seperti Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) atau Asosiasi Psikologi Indonesia (HIMPSI). Selain itu, lulusan juga harus terus mengembangkan kompetensi dan jaringan profesional mereka.

Kenapa penyuluh/konselor kurang diminati? pertama, hambatan yang dialami penyuluh/konselor terdiri dari hambatan internal dan eksternal. Hambatan internal terdiri dari kompetensi akademik dan profesional, kompetensi akademik yakni konselor adalah lulusan S1 dan S2 Bimbingan dan Konseling lanjut pendidikan profesi 1 tahun. Kenyataan dilapangan membuktikan bahwa banyak di antara guru BK/BPI yang bukan lulusan/sarjana BKI/BPI, sementara kompetensi profesional terbentuk melalui seminar, workshop. kedua, hambatan eksternal berupa penguasaan teknologi, dan kurangnya perhatian β€œAsosiasi Bimbingan Konseling” dalam sosialisasi.

  • Latar belakang

Prospek Bimbingan dan Konseling kaitannya Erat dengan problem manusia, baik itu individu Dan kelompok. Bimbingan konseling senantiasa Dibutuhkan, tetapi dalam lulusan bimbingan Konseling harus bisa melahirkan daya saing guna Menghadapi tantangan global (Kusnawan and Suteja 2018). Dengan semakin kompleksnya Jumlah penduduk dan berbagai organisasi, Layanan bimbingan konseling menjadi semakin Diperlukan. Konseling telah berulang kali Disebutkan sebagai komponen terpenting dalam Keseluruhan pelaksanaan bimbingan. Jenis Kegiatan ini memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang relevan (Sinhal and Sciences 2021).

Bimbingan dan konseling sebagai sebuah layanan profesional dituntut Untuk dapat mengembangkan model layanan yang dapat memenuhi tuntutan abad 21, yang terdiri dari kebutuhan akan kejelasan tujuan dan misi, kebutuhan akan Kerangka kerja bimbingan dan konseling komprehensif, kebutuhan akan Akuntabilitas, kebutuhan advokasi, kebutuhan melayani semua siswa, dan visi Bimbingan dan konseling (Kartadinata, t.t, hlm. 7). Visi Bimbingan dan Konseling pada abad 21 melibatkan peran konselor yang aktif sebagai pelaksana layanan Yang dapat meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling secara Menyeluruh. 

Dimana Bimbingan dan Konseling memiliki kode etik yang seharusnya ditaati oleh konselor (Patricia 2021). Guru Bimbingan dan konseling merupakan hal yang sangat berperan penting dalam sebuah sekolah Yang juga harus memiliki kemampuan pedagogik, mampu memahami karakter setiap peserta didik Untuk membantu dan membimbing para peserta Didik, baik minat dan bakat, perencanaan karier, belajar, sosial dan pribadinya (Lisabe 2019). Dalam hal ini, konselor ialah pendidik profesional yang Berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan telah lulus pendidikan profesi guru Bimbingan dan Konseling/konselor (Permendikbud No. 111 Tahun 2014). Meskipun Terkualifikasi sebagai pendidik yang setara dengan guru, dosen, pamong belajar, Dan lain lain, konselor memiliki peran dan ekspektasi kinerja yang unik. 

Maka dari itu banyak sekali Prospek kerja Alumni Bimbingan dan Konseling setelah lulus Bekerja dalam bidang Pendidikan seperti Kemitraan dengan Sekolah, Madrasah Pesantren Ataupun Perguruan Tinggi. Sedangkan prospek Kerja Bimbingan Konseling dalam Masyarakat Peran yang paling banyak dimiliki dengan Pekerjaan di HRD di perusahaan swasta dan Sebagai personel perusahaan, Penyuluh keluarga, Karir, keluarga berencana, sosial, dan anti Narkoba (bekerja sama dengan BP4,BKKBN, DINSOS, dan BNN) (Bakhtiar and Latif 2017).

  • Prospek dan bidang kerja lulusan BK

Hakikat Profesi Bimbingan dan Konseling adalah profesi bantuan yang dilakukan oleh tenaga profesional yang telah mendapat pendidikan khusus di perguruan tinggi. Profesi ini diatur oleh kode etik konselor dan memiliki payung hukum, seperti profesi dokter (Qadaruddin, 2020).

Konselor berperan penting dalam membantu perkembangan pribadi, sosial, akademik, dan karier klien. Organisasi profesi BK di Indonesia adalah ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia), yang sebelumnya dikenal sebagai IPBI. Setting Pendidikan BK dalam pendidikan berperan menjembatani perkembangan peserta didik secara menyeluruh.

Jenis Profesi di Setting Pendidikan:

  • Guru BK/Konselor Sekolah: Membantu siswa dalam bidang belajar, pribadi, sosial, dan karier.
  • Konselor Perguruan Tinggi: Membantu mahasiswa dalam kesehatan mental, akademik, dan perilaku.
  • Konselor Karier: Membantu individu memahami dan memilih karier yang sesuai.
  • Konsultan Pendidikan di LBB: Memberi layanan pendidikan dan bimbingan belajar non-formal.

Ciri-ciri Konselor Profesional:

  • Lulusan pendidikan BK (S1 BK) dan pendidikan profesi konselor.Β 
  • Memiliki kemampuan pedagogik dan pemahaman psikologi (psikopedagogik).Β 
  • Bekerja sama dengan guru mata pelajaran dan kepala sekolah.

Setting Masyarakat

BK di masyarakat mencakup layanan di luar institusi pendidikan formal.

Jenis Profesi di Setting Masyarakat:

  • HRD di Perusahaan Swasta: Menyelesaikan masalah karyawan dan meningkatkan produktivitas kerja.
  • Penyuluh Keluarga, Sosial, dan Karier: Bekerja sama dengan lembaga seperti BP4, BKKBN, DINSOS, BNN.
  • Hipnoterapis: Melakukan terapi psikologis berbasis hipnosis.
  • Konselor di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas): Membantu narapidana menghadapi masalah dan kembali ke masyarakat.
  • Konselor Keluarga dan Keagamaan: Memberi layanan konseling dalam hubungan pernikahan, agama, dan kehidupan sosial.

Peran BK di Masyarakat:

  • Menyediakan bantuan untuk pemecahan masalah.
  • Meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
  • Membantu individu mencapai kemandirian dan kebahagiaan.
  • Tantangan di dunia kerja

Revolusi Industri 4.0 membawa tantangan dan peluang signifikan bagi profesi Bimbingan dan Konseling, di mana ketidaksiapan dalam menghadapi perubahan dapat mengakibatkan profesi ini tertinggal. Tantangan utama bagi konselor meliputi keengganan untuk beradaptasi, kurangnya keterampilan dalam teknologi dan analisis data, serta kebutuhan untuk memahami perubahan perilaku generasi muda yang dipengaruhi oleh teknologi. Konselor juga diharuskan menjadi pembelajar seumur hidup dan mengembangkan keterampilan literasi yang relevan, sambil lembaga pendidikan harus membekali calon konselor dengan kemampuan yang sesuai untuk menghadapi tantangan ini. Adaptasi yang cepat dan komitmen yang kuat terhadap profesi menjadi kunci untuk tetap relevan dan efektif dalam memberikan layanan bimbingan.

  • Strategi menghadapi tantangan di dunia kerja BK
  • Meningkatkan Kualitas diri, kemampuan diri, serta langsung mentransformasikan diri menjadi seseorang yang bisa memanfaatkan diri di era digital.
  • Konselor/Guru BK bisa mengembangkan diri sebagai content creator atau influencer.
  • Memanfaatkan semangat Gen Z dalam belajar digital untuk memberikan layanan Bimbingan dan Konseling.

DAFTAR PUSTAKA

Amin Munir Samsul. (2010). Bimbingan dan Konseling Islam. Grafika

Erhamwilda. (2009). Konseling Islam. Graha Ilmu, Edisi Pertama

Nursalam, S., Qonita, M., & Marjo, H. K. (2024). Prospek Kerja Bimbingan dan Konseling Setting Pendidikan & Masyarakat: Suatu Tinjauan Literature. JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan).

Nursalim, M. (2020). Peluang dan tantangan profesi bimbingan dan konseling di era revolusi industri 4.0. Pd Abkin Jatim Open Journal System, 1(1), 31-40.

Yuli Rizky Fatimah. (2017) PROFIL KINERJA KONSELOR SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN PURWAKARTA.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *